Perjalanan menuju tempat ini sangat mudah. Anda bisa mulai dari
Yogyakarta menuju Kabupaten Bantul ke arah Kecamatan Srandakan.
Sesampainya di Jembatan Kali Progo, terus hingga pertigaan Brosot, ambil
jalan sisi selatan dan Anda akan menemukan Pantai Trisik yang kondang
dengan konservasi penyu milik kelompok "Penyu Abadi".
Selain itu Pantai Trisik juga memiliki sarana yang memadai seperti
warung makan dan toilet yang bersih dan tempat pelelangan ikan. Semakin
menarik ketika hamparan sawah dan barisan pohon kelapa seperti menyapa
Anda. Sesekali Anda bisa juga melihat petani membajak sawah secara
tradisional dengan menggunakan kerbau. Burung Kuntul putih pun ikut
meramaikan suasana sawah yang hijau itu.
Sayangnya, ada beberapa hal yang luput dari perhatian pemerintah daerah dan penduduk lokal. Tempat ini seharusnya bisa dibangun bersama-sama. Tak hanya menawarkan keindahan panorama pantai, aktivitas nelayan juga bisa dijual sebagai daya tarik wisata alternatif. Selain itu, masakan laut khas Pantai Trisik juga bisa dijadikan pemikat wisatawan. Ada juga konservasi penyu disini. Tempat ini bisa dijadikan sarana belajar bagi siswa yang berkunjung. Meskipun penting, upaya pelestarian penyu ini masih belum dianggap serius. Bisa jadi ketidakseriusan itu disebabkan minimnya pengetahuan tentang cara mengelola tata ruang di sekitar pantai.
Melihat keadaan itu, Joko Widodo, salah satu warga, menjadi resah. Bersama kelompok "Penyu Abadi" ia mulai menjaga ekosistem di kawasan sekitar laut secara gotong-royong dan tak dibayar. Setiap tahun, pada musim tertentu, penyu hijau (Chelonian Mydas) yang merupakan salah satu hewan melata langka datang ke Pantai Trisik untuk berkembang biak. Kegelisahan Joko berawal karena tingginya frekuensi perburuan dan perdagangan telur penyu yang mengandung nilai gizi tinggi. Bahkan, di beberapa daerah penduduk lokal juga turut serta dalam aktivitas tersebut. Joko merasa keadaan itu bisa mengancam eksistensi telur penyu.
Joko pun memantapkan hati untuk terus menjaga ekosistem pantai. Ia mengajak setiap orang untuk menjadikan Pantai Trisik lebih baik. Lewat upaya penyadaran yang terus menerus pantai ini akan menjadi tempat yang bersahabat, baik bagi manusia maupun penyu.
Selamat berkunjung ke Pantai Trisik!
Sayangnya, ada beberapa hal yang luput dari perhatian pemerintah daerah dan penduduk lokal. Tempat ini seharusnya bisa dibangun bersama-sama. Tak hanya menawarkan keindahan panorama pantai, aktivitas nelayan juga bisa dijual sebagai daya tarik wisata alternatif. Selain itu, masakan laut khas Pantai Trisik juga bisa dijadikan pemikat wisatawan. Ada juga konservasi penyu disini. Tempat ini bisa dijadikan sarana belajar bagi siswa yang berkunjung. Meskipun penting, upaya pelestarian penyu ini masih belum dianggap serius. Bisa jadi ketidakseriusan itu disebabkan minimnya pengetahuan tentang cara mengelola tata ruang di sekitar pantai.
Melihat keadaan itu, Joko Widodo, salah satu warga, menjadi resah. Bersama kelompok "Penyu Abadi" ia mulai menjaga ekosistem di kawasan sekitar laut secara gotong-royong dan tak dibayar. Setiap tahun, pada musim tertentu, penyu hijau (Chelonian Mydas) yang merupakan salah satu hewan melata langka datang ke Pantai Trisik untuk berkembang biak. Kegelisahan Joko berawal karena tingginya frekuensi perburuan dan perdagangan telur penyu yang mengandung nilai gizi tinggi. Bahkan, di beberapa daerah penduduk lokal juga turut serta dalam aktivitas tersebut. Joko merasa keadaan itu bisa mengancam eksistensi telur penyu.
Joko pun memantapkan hati untuk terus menjaga ekosistem pantai. Ia mengajak setiap orang untuk menjadikan Pantai Trisik lebih baik. Lewat upaya penyadaran yang terus menerus pantai ini akan menjadi tempat yang bersahabat, baik bagi manusia maupun penyu.
Selamat berkunjung ke Pantai Trisik!
Post a Comment