Pantai Trisik

Perjalanan menuju tempat ini sangat mudah. Anda bisa mulai  dari Yogyakarta menuju Kabupaten Bantul ke arah Kecamatan Srandakan. Sesampainya di Jembatan Kali Progo, terus hingga pertigaan Brosot, ambil jalan sisi selatan dan Anda akan menemukan Pantai Trisik yang kondang dengan konservasi penyu milik kelompok "Penyu Abadi".
Selain itu Pantai Trisik juga memiliki sarana yang memadai seperti warung makan dan toilet yang bersih dan tempat pelelangan ikan. Semakin menarik ketika hamparan sawah dan barisan pohon kelapa seperti menyapa Anda. Sesekali Anda bisa juga melihat petani membajak sawah secara tradisional dengan menggunakan kerbau. Burung Kuntul putih pun ikut meramaikan suasana sawah yang hijau itu.
Sayangnya, ada beberapa hal yang luput dari perhatian pemerintah daerah dan penduduk lokal. Tempat ini seharusnya bisa dibangun bersama-sama. Tak hanya menawarkan keindahan panorama pantai, aktivitas nelayan juga bisa dijual sebagai daya tarik wisata alternatif. Selain itu, masakan laut khas Pantai Trisik juga bisa dijadikan pemikat wisatawan. Ada juga konservasi penyu disini. Tempat ini bisa dijadikan sarana belajar bagi siswa yang berkunjung. Meskipun penting, upaya pelestarian penyu ini masih belum dianggap serius. Bisa jadi ketidakseriusan itu disebabkan minimnya pengetahuan tentang cara mengelola tata ruang di sekitar pantai.
Melihat keadaan itu, Joko Widodo, salah satu warga, menjadi resah. Bersama kelompok "Penyu Abadi" ia mulai menjaga ekosistem di kawasan sekitar laut secara gotong-royong dan tak dibayar. Setiap tahun, pada musim tertentu,  penyu hijau (Chelonian Mydas) yang merupakan salah satu hewan melata langka datang ke Pantai Trisik untuk berkembang biak. Kegelisahan Joko berawal karena tingginya frekuensi perburuan dan perdagangan telur penyu yang mengandung nilai gizi tinggi. Bahkan, di beberapa daerah penduduk lokal juga turut serta dalam aktivitas tersebut. Joko merasa keadaan itu bisa mengancam eksistensi telur penyu.
Joko pun memantapkan hati untuk terus menjaga ekosistem pantai. Ia mengajak setiap orang untuk menjadikan Pantai Trisik lebih baik. Lewat upaya penyadaran yang terus menerus pantai ini akan menjadi tempat yang bersahabat, baik bagi manusia maupun penyu.
Selamat berkunjung ke Pantai Trisik!

Pantai Congot

Kawasan Pantai Congot berlokasi tidak jauh dari kawasan Pantai Glagah. Kedua pantai itu berjarak sangat dekat dan dihubungkan oleh jalan beraspal halus yang bahkan cukup mudah ditempuh menggunakan sepeda. Terletak di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Pantai Congot menjadi pusat kegiatan warga sekitar yang menggantungkan hidup dengan mencari ikan.

Aktivitas para nelayan menjadi pesona tersendiri bagi kawasan pantai ini. Sepanjang garis pantai pengunjung bisa melihat kegiatan masyarakat sekitar dan wisatawan lokal memuaskan kegemarannya memancing. Di tempat yang lain terdapat para nelayan menebarkan jalan di tepi pantai, membersihkan perahu dan menghancurkan cangkang ranjungan yang melekat di jala. Pagi hari menjadi saat yang tepat bagi pengunjung untuk melihat keramaian para nelayan dengan kegiatan sehari-harinya. Deru-deru mesin kapal melaju menebar jala menangkap ikan, dan menjelang siang kembali membawa hasil tangkapannya yang kemudian dibawa ke tempat pelelangan ikan di wilayah tersebut.

Di kawasan Pantai Congot pengunjung bisa menikmati keindahan pemandangan muara Sungai Bogowonto, disepanjang tepian hilir sungai. Dari muara inilah Pantai Congot kaya beragam jenis ikan dalam jumlah yang cukup banyak. Untuk berkunjung ke Pantai Congot, anda tak perlu membayar biaya tambahan. Kunjungan ke pantai ini sudah termasuk dalam tiket wisata menuju Pantai Glagah. Letak Pantai Congot yang sangat dekat dengan Pantai Glagah tentu cukup menjadi alasan untuk mengunjunginya. Nuansa nelayan dan perikanan yang begitu kuat menjadikan pantai ini tetap memiliki kekhasan dan tak bisa begitu saja disamakan dengan Pantai Glagah

Pantai Bugel

Salah satu pantai asri dan Indah yang terletak di Kulon Progo namun belum banyak dikenal orang adalah Pantai Bugel. Pantai ini memang belum digarap oleh pemerintahan setempat sebagai tempat wisata favorit di Kabupaten Kulon Progo.

Walaupun masih sepi pengunjung, tapi Pantai Bugel ternyata menyuguhkan pemandangan alam yang luar biasa Indah dan juga deburan ombak yang luar biasa dahsyat. Justru karena tempatnya yang masih sepi inilah yang menjadi keunggulan tersendiri dari Pantai ini.

Lokasi Pantai Bugel adalah di Kecamatan Panjatan, kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Lokasi tepatnya berada di antara pantai Trisik dan Pantai Glagah. Jika mengambil jalur selatan, Anda bisa melalui arah Srandakan dari perempatan Palbapang.

Jangan khawatir kantong Anda akan jebol saat mengunjungi pantai ini. Karena Anda tidak akan dipungut biaya sepeser pun. Karena belum diatur oleh pemerintah, maka tidak ada pungutan retribusi saat berkunjung ke pantai yang asri ini.

Anda hanya perlu menyiapkan uang sebesar Rp. 2.500 untuk parkir kendaraan. Jika Anda ingin mandi, Anda hanya diwajibkan membayar sebesar Rp 2.000 saja. Di Pantai ini juga Anda bisa menemukan berbagai warung makan yang menyediakan berbagai olahan ikan laut yang gurih dan mantap.

Satu hal yang menarik dari pantai ini adalah Anda bisa menemukan cemara udang yang mirip dengan yang ada di Pantau Kuwaru. Pantai Bugel sangat cocok untuk dijadikan tempat rehat dan melepas penat di akhir pekan bersama kolega atau keluarga.

Pantai Ngrenehan Yogyakarta

Datang ke Pantai Ngrenehan dan menikmati ikan bakarnya belum lengkap kalau tak mampir di pantai sebelahnya, Ngobaran. Letak pantai yang bertebing tinggi ini hanya kurang lebih dua kilometer dari Pantai Ngrenehan. Tak jauh bukan? Penduduk Pantai Ngrenehan saja sering membicarakan dan mampir ke Pantai Ngobaran, mengapa anda tidak?

Ngobaran merupakan pantai yang cukup eksotik. Kalau air surut, anda bisa melihat hamparan alga (rumput laut) baik yang berwarna hijau maupun coklat. Jika dilihat dari atas, hamparan alga yang tumbuh di sela-sela karang tampak seperti sawah di wilayah padat penduduk. Puluhan jenis binatang laut juga terdapat di sela-sela karang, mulai dari landak laut, bintang laut, hingga golongan kerang-kerangan.



Tapi yang tak terdapat di pantai lain adalah pesona budayanya, mulai dari bangunan hingga makanan penduduk setempat. Satu diantaranya yang menarik adalah adanya tempat ibadah untuk empat agama atau kepercayaan berdiri berdekatan. Apakah itu bentuk multikulturalisme? Siapa tahu.

Bangunan yang paling jelas terlihat adalah tempat ibadah semacam pura dengan patung-patung dewa berwarna putih. Tempat peribadatan itu didirikan tahun 2003 untuk memperingati kehadiran Brawijaya V, salah satu keturunan raja Majapahit, di Ngobaran. Orang yang beribadah di tempat ini adalah penganut kepercayaan Kejawan (bukan Kejawen lho). Nama "Kejawan" menurut cerita berasal dari nama salah satu putra Brawijaya V, yaitu Bondhan Kejawan. Pembangun tempat peribadatan ini mengaku sebagai keturunan Brawijaya V dan menunjuk salah satu warga untuk menjaga tempat ini.

Berjalan ke arah kiri dari tempat peribadatan tersebut, Anda akan menemui sebuah Joglo yang digunakan untuk tempat peribadatan pengikut Kejawen. Saat YogYES berkunjung ke tempat ini, beberapa pengikut Kejawen sedang melakukan sembahyangan. Menurut penduduk setempat, kepercayaan Kejawen berbeda dengan Kejawan. Namun mereka sendiri tak begitu mampu menjelaskan perbedaannya.

Bila terus menyusuri jalan setapak yang ada di depan Joglo, anda akan menemukan sebuah kotak batu yang ditumbuhi tanaman kering. Tanaman tersebut dipagari dengan kayu berwarna abu-abu. Titik dimana ranting kering ini tumbuh konon merupakan tempat Brawijaya V berpura-pura membakar diri. Langkah itu ditempuhnya karena Brawijaya V tidak mau berperang melawan anaknya sendiri, Raden Patah (Raja I Demak).

Kebenaran cerita tentang Brawijaya V ini kini banyak diragukan oleh banyak sejarahwan. Sebabnya, jika memang Raden Patah menyerang Brawijaya V maka akan memberi kesan seolah-olah Islam disebarkan dengan cara kekerasan. Banyak sejarahwan beranggapan bahwa bukti sejarah yang ada tak cukup kuat untuk menyatakan bahwa Raden Patah melakukan penyerangan. Selengkapnya bagaimana, mungkin Anda bisa mencari sendiri.

Beberapa meter dari kotak tempat ranting kering tumbuh terdapat pura untuk tempat peribadatan umat Hindu. Tak jelas kapan berdirinya pura tersebut.

Di bagian depan tempat ranting tumbuh terdapat sebuah masjid berukuran kurang lebih 3x4 meter. Bangunan masjid cukup sederhana karena lantainya pun berupa pasir. Seolah menyatu dengan pantainya. Uniknya, jika kebanyakan masjid di Indonesia menghadap ke Barat, masjid ini menghadap ke selatan. Bagian depan tempat imam memimpin sholat terbuka sehingga langsung dapat melihat lautan. Ketika YOGYES menanyakan pada penduduk setempat, tak banyak yang tahu tentang alasannya. Bahkan, penduduk setempat sendiri heran karena yang membangun pun salah satu Kyai terkenal pengikut Nahdatul Ulama yang tinggal di Panggang, Gunung Kidul. Sebagai petunjuk bagi yang akan sholat, penduduk setempat memberi tanda di tembok dengan pensil merah tentang arah kiblat yang sebenarnya.

Setelah puas terheran-heran dengan situs peribadatannya, Anda bisa berjalan turun ke pantai. Kalau datang pagi, maka pengunjung akan menjumpai masyarakat pantai tengah memanen rumput laut untuk dijual kepada tengkulak. Mereka biasanya menjual rumput laut dengan harga Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per kilo. Hasilnya lumayan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Namun, kalau datang sore, biasanya Anda akan menjumpai warga tengah mencari landak laut untuk dijadikan makanan malam harinya. Untuk bisa dimakan, landak laut dikepras dulu durinya hingga rata dan kemudian dipecah menggunakan sabit. Daging yang ada di bagian dalam landak laut kemudioan dicongkel. Biasanya warga mencari landak hanya berbekal ember, saringan kelapa, sabit, dan topi kepala untuk menghindari panas.

Landak laut yang didapat biasanya diberi bumbu berupa garam dan cabe kemudian digoreng. Menurut penduduk, daging landak laut cukup kenyal dan lezat. Sayangnya, tak banyak penduduk yang menjual makanan yang eksotik itu. Tapi kalau mau memesan, coba saja meminta pada salah satu penduduk untuk memasakkan. Siapa tahu, anda juga bisa berbagi ide tentang bagaimana memasak landak laut sehingga warga pantai Ngobaran bisa memakai pengetahuan itu untuk berbisnis meningkatkan taraf kehidupannya.

Pantai Ngobaran Yogyakarta

Pantai Ngobaran merupakan salah satu tempat wisata alam yang terletak di gugusan laut pantai selatan tepatnya di Desa Kanigoro, kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 2 km dari pantai Ngrenehan.
Pantai ini sangat indah jika air surut maka tampaklah kolam kolam kecil yang terbentuk dari karang karang yang tertutp oleh alga (rumput laut yang hijau sebagai bahan baku kosmetik) dan terdapat banyak biota laut lainnya yang mungkin terjebak di kolam karang tersebut. Hal inilah yang menopanng kehidupan nelayan darat yakni para nelayan yang tidak memerlukan kapal atau perahu untuk mendapatkan hasil laut cukup beraktifitas dipinggir pantai. Biota laut yang sering di dapat adalah Lobster, landak laut, kerang-kerangan, bintang laut dan rumput laut itu sendiri tentunya

Pantai Timang Yogyakarta

Yogyakarta yang dijuluki sebagai kota wisata memang selalu menarik perhatian wisatawan. Keindahan alam yang tersimpan, menyimpan kehangatan cerita tak terlupakan. Pantai merupakan salah satu wisata alam yang menjadi primadona untuk dikunjungi wisatawan luar provinsi maupun masyarakat DIY sendiri. Pantai yang paling sering dilirik untuk tempat berwisata ada di Kabupaten Bantul yaitu Parangtritis, Depok, dan Parangkusumo, dan di Kabupaten Gunungkidul yaitu Pantai Baron, Krakal, Kukub, dan Indrayanti. Selain karena pemandangan alamnya yang indah, akses dan fasilitas jalan menuju tempat tersebut dapat dijangkau.

13905421681286022405
Pantai Timang, Gunungkidul
Tanggal 20 Januari 2014 lalu, 4 orang tim Penjelajah Langit yang merupakan salah satu komunitas pecinta astronomi di Yogyakarta mengadakan ekspedisi alam menuju Pantai Timang. Sebuah pantai di Desa Tepus, Gunungkidul yang rupanya belum banyak menjadi perhatian masyarakat. Pantai yang terletak pada lintang geografis -8.175778,110.663114 menyimpan keindahan yang luar biasa. Tempatnya yang jauh dan medan yang sulit membuat perjalanan menuju pantai Timang memerlukan waktu tempuh yang lama, sekitar 3 jam perjalanan dari Kota Yogyakarta. Agar sampai di tempat ini pengunjung harus bersabar melewati jalan berbukit yang berkelok-kelok, batuan terjal, dan tanjakan yang tekadang curam. Untuk sampai di Pantai Timang, pengunjung tidak dapat menggunakan kendaraan roda empat karena akses jalannya yang berbatu. Kondisi jalanan yang ekstrem ditambah dengan minimnya petunjuk jalan menuju Pantai Timang ini, sangat cocok bagi pengunjung yang menyukai ekspedisi alam.

Perjalanan yang sulit akan terbayar dengan pemandangan hamparan pasir putih dan ombak yang berwarna biru kehijauan. Bila pengunjung berjalan melintasi bukit kecil di bagian utara pantai, akan ada daratan berupa karst dan tepat di depan daratan tersebut, pengunjung disuguhi pemandangan berupa batuan yang sekilas terlihat seperti pulau kecil yang berjarak sekitar 5 meter dengan daratan. Diantara daratan dan batu, pengunjung dapat menguji nyali dengan menaiki kereta gantung kayu yang menghubungkan 2 daratan tersebut. Pantai Timang menyuguhkan pemandangan bukit-bukit yang mengelilingi pantai. Selain keindahan alamnya, Pantai Timang yang kaya dengan lobster menjadi matapecaharian utama para petani lobster.

Meskipun jarang dikunjungi, pantai ini melukiskan keindahan panorama di ujung provinsi. Keserasian antara pasir putih, ombak yang biru kehijauan, batu-batu karang, kereta gantung, dan lahan lobster menjadikan “harta karun” yang terpendam di Pantai Timang.

Pantai Sadeng Gunung Kidul

Dahulu kala Sungai Bengawan Solo mengalir tenang dari hulunya di wilayah utara hingga bermuara di Pantai Sadeng yang kini berada di Kabupaten Gunung Kidul. Namun, empat juta tahun yang silam, sebuah proses geologi terjadi. Lempeng Australia menghujam ke bawah Pulau Jawa, menyebabkan dataran Pulau Jawa perlahan terangkat. Arus sungai akhirnya tak bisa melawan hingga akhirnya aliran pun berbalik ke utara. Jalur semula akhirnya tinggal jejak yang perlahan mengering karena tak ada lagi air yang mengalirinya. Wilayah ini menjadi kaya akan bukit-bukit kapur yang menurut beberapa penelitian, semula merupakan karang-karang yang berada di bawah permukaan laut.

Kini, bekas aliran sungai yang populer lewat lagu keroncong berjudul Bengawan Solo ciptaan Gesang itu menjadi objek wisata menarik. Tak ketinggalan Pantai Sadeng yang menjadi muaranya, selain menjadi objek wisata juga menjadi salah satu pelabuhan perikanan besar di Yogyakarta. Keduanya menjadi jejak geologi yang berharga. Beberapa waktu lalu, sempat diadakan paket wisata menyusuri jalur Bengawan Solo Purba hingga muaranya.



Dalam perjalanan menuju Pantai Sadeng, beberapa ratus meter jalur aliran Bengawan Solo Purba bisa dinikmati pemandangannya. Jalur aliran itu bisa dilihat setelah sampai di dekat plang biru bertuliskan "Girisubo - Ibukota Kecamatan". Berhenti sejenak di pinggir jalan menuju pantai atau berjalan perlahan adalah cara paling tepat untuk menikmati pemandangan bekas aliran ini, sekaligus memberi kesempatan mengabadikannya dengan kamera.

Tampak dua buah perbukitan kapur yang tinggi memanjang mengapit sebuah dataran rendah yang semula adalah jalur aliran. Dataran rendah yang kini menjadi lahan berladang palawija penduduk setempat itu berkelok indah, memanjang sejauh 7 kilometer ke arah utara, hingga wilayah Pracimantoro di Kabupaten Wonogiri. Kelokannya membuat mata tergoda untuk menyusurinya ke utara hingga ke tempat pembalikan aliran sungainya.

Jalur aliran juga bisa disusuri ke arah selatan hingga bekas muaranya di Pantai Sadeng. Menurut penuturan salah seorang nelayan, muara Bengawan Solo Purba berada di pantai sebelah timur, wilayah yang kini termasuk areal pelabuhan perikanan. Meski demikian, penyusuran ke selatan tak akan seindah ke utara, sebab jalan yang menuju ke Pantai Sadeng tidak searah dengan jalur aliran sungai terbesar di Jawa itu.

Bila telah sampai ke pantainya, maka pemandangan berbeda akan dijumpai. Wilayah pantai juga telah mengalami perubahan, seperti jalur aliran yang kini menjadi ladang-ladang penduduk. Pantai Sadeng kini menjadi pelabuhan perikanan di Yogyakarta yang paling maju, terbukti dengan kelengkapan sarana pendukungnya, seperti perahu motor yang berukuran lebih besar, terminal pengisian bahan bakar, rumah pondokan nelayan hingga tempat pelelangan ikan dan koperasi.

Berkembangnya Sadeng sebagai pelabuhan ikan pun punya cerita tersendiri. Sekitar tahun 1983, serombongan nelayan ikan dari Gombong, Jawa Tengah datang ke tempat ini. Mereka menganggap Sadeng sangat berpotensi sebagai tempat melaut. Tantangannya cukup berat, bukan hanya karena ombak laut selatan yang besar, tetapi juga kepercayaan penduduk setempat yang tak memperbolehkan melaut dan wilayah pantai yang konon wingit.

Namun, salah satu nelayan bernama Pairo yang ditemui YogYES, mengungkapkan bahwa nelayan Gombong saat itu berkeyakinan, "Sopo Wae mlebu Sadeng Sedeng". Berarti, siapa saja berani tinggal di Sadeng akan diberi kekuatan untuk hidup. Akhirnya, bertahanlah serombongan nelayan dari Gombong itu, sedikit demi sedikit hingga hasil tangkapan ikan pun terus meningkat dan mereka mampu bertahan hidup.

Kemajuan pun terus dicapai. Tahun 1986, didirikan tempat pelelangan ikan dan dibangun pelabuhan yang dilengkapi mercusuar untuk mendukung aktivitas perikanan. Sekitar tahun 1989, berdiri sebuah koperasi untuk membantu para nelayan. Hingga akhirnya pada tahun 1995, berdiri kantor yang mengurus hasil tangkapan ikan sekaligus pondokan serupa rumah petak yang dikontrakkan untuk para nelayan.

Berkeliling ke penjuru pantai adalah cara untuk menikmati kemajuan perikanan di Sadeng. Akan tampak sekelompok nelayan yang membersihkan perahu, mengangkut ikan dari perahu ke tempat pelelangan, menggiling es batu untuk dimasukkan dalam kotak ikan sebelum didistribusikan, hingga ibu-ibu nelayan yang mengasuh anak-anak di pondokan. Seluruh warga pantai seolah sibuk dengan aktivitas perikanannya.

Selain itu, bisa juga menyusuri bibir pantai di sebelah timur dan menuju gundukan pasir yang berada di dekat mercusuar. Pemandangan laut lepas akan tampak jelas, beserta deburan ombaknya yang besar. Tak seperti pantai di Gunung Kidul umumnya, Sadeng tak banyak memiliki karang-karang raksasa sehingga pandangan mata tak akan terhalang. Kadang, bisa juga disaksikan perahu nelayan yang tengah melaut.

Mengunjungi Sadeng bagaikan menyaksikan sebuah proses evolusi. Selama perjalanan, bisa dikenang evolusi dataran rendah jalur aliran Bengawan Solo Purba dari tempat mengalirnya air hingga menjadi ladang palawija yang produktif. Sementara, mengunjungi pantainya seolah mengenang pantai yang semula muara sungai menjadi daerah sepi dan akhirnya berkembang menjadi pelabuhan perikanan terbesar di Yogyakarta.

Pantai Watukodok Jojga

Pantai Watu Kodok merupakan salah satu pantai yang wajib untuk Anda kunjungi ketika sedang berada di Kota Yogyakarta. Pasir Putih yang terhampar luas dengan bebatuan karang menjaga di sisi kanan kiri Pantai Watu Kodok sehingga hal ini menjadi ciri khas tersendiri dari pantai ini. Deburan ombak menjadi pasangan setia dari keindahan pantai ini. Watu Kodok atau Katak Batu merupakan sebuah pantai yang sejajar dengan Pantai Baron, Kukup, dan Krakal. Keindahan pantai ini tidak kalah menarik dengan pantai pantai yang sudah memiliki nama besar. Pasir yang putih dan bebatuan bukit karang menjadi ciri khas dari Pantai Watu Kodok ini, jalan masuk yang masih berupa conblok menjadikan pantai ini tidak mudah diakses oleh jenis transportasi besar. Tapi bagi Anda yang ingin merasakan keindahan pantai ini  bukanlah halangan untuk menikmatinya.

Sebagai pantai yang masih baru, keindahan pantai ini selayaknya di kelola dengan menghormati keseimbangan alam dan tidak terlalu mengeksploitasi secara berlebihan. Keunikan lain yang ada di Pantai Watu Kodok ini masyarakat sekitar memanfaatkan rumput laut untuk dikonsumsi secara pribadi dengan cara-cara pengolahan yang bijak sesuai kaidah alam.  Akses menuju Pantai Watu Kodok bisa dilalui melalui jalur Kota Yogyakarta menuju pusat kota Wonosari kemudian di lanjut mengikuti rute ke arah Pantai Baron, setelahnya itu masuk Pintu Gerbang  Pantai Baron belok ke arah kanan mengikuti jalan yang menuju Pantai Indrayanti. Untuk memasuki pantai ini terdapat papan arah menuju Pantai Watu Kodok di pinggir jalan.

Pantai Sepanjang Yogyakarta

Pantai Sepanjang sesuai dengan namanya memiliki garis pantai yang terpanjang di antara pantai-pantai di daerah Gunung Kidul. Hamparan luas pasir putih yang memanjang dari sisi barat ke timur yang di batasi dengan perbukitan batu karang yang kokoh tegak berdiri, merupakan keindahan tersendiri yang di tawarkan oleh Pantai Sepanjang ini. Kawasan Wisata Pantai Sepanjang ini berada pada garis pantai yang sama dengan Pantai Sundak, Pantai Kukup, Pantai Baron. Jadi, bagi wisatawan yang mengunjungi Pantai Sepanjang ini bisa juga sekalian mengunjungi pantai lainnya di Gunung Kidul ini. Walaupun pada garis pantai yang sama, Pantai Sepanjang menyajikan keindahan tersendiri seperti Kuta Tempoe Doeloe. Wajar jika sebagain menyebutny sebagai Pantai Kuta Yogyakarta. Semoga keaslian Pantai Sepanjang ini tetap terjaga dan tidak menjadi eksploitasi untuk kepentingan sesaat. Memasuki area Objek Wisata Pantai Sepanjang, kita akan disambut dengan suara deburan ombak yang ditingkahi suara angin pantai yang besar. Panasnya matahari tidak sebanding dengan keindahan batu-batu karang yang berada di bawah air, serta bukit-bukit penjaga yang setia sepanjang masa terhadap keindahan pasir putih pantai ini. Keindahan Objek Wisata Pantai Sepanjang Gunung Kidul ini makin terlihat ketika air laut surut, dengan munculnya ceruk-ceruk batu diantara batu karang membentuk habitat aneka biota laut. Penduduk sekitar juga memanfaatkan air laut surut untuk mengambil beberapa rumput laut untuk dijadikan konsumsi pribadi maupun dijual setelah menjadi produk olahan. Namun bagi pengunjung juga harus berhati-hati dengan ceruk karang di waktu surut. Karena bisa saja ada yang terperosok kedalamnya. Demikianlah salah satu potensi Objek Wisata Alam Indonesia berupa Objek Wisata Pantai Sepanjang Gunung Kidul Yogyakarta pada kesempatan kali ini. Bandingkan juga dengan keindahan Objek Wisata Pantai sebelumnya yaitu Objek Wisata Pantai Ngobaran yang juga terdapat di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta.

Pantai Somandeng Yogyakarta

antai Somandeng berlokasi di Tepus, Kelurahan Tepus, Kecamatan Tepus, Gunung kidul, Yogyakarta. Pantai Somandeng ini berada satu kawasan dengan dengan pantai Indrayanti. Jadi, jika anda sudah pernah mendatangi Pantai Indrayanti, maka tidak sulit untuk menemukan keberadaan Pantai Somandeng itu. akan tetapi, pemandangan berbeda jelas diperlihatkan oleh kedua pantai ini. Kalau Pantai Indrayanti seringkali ramai karena dikunjungi oleh para wisatawan, nasib yang tak serupa dialami oleh Pantai Somandeng. Pantai Somandeng terbilang sepi pengunjung. Payung-payung dengan warna-warna cerah yang didirikan di pasir putihnya seperti hanya menjadi pajangan saja karena tidak adanya pengunjung yang menggunakan fasilitas tersebut. padahal, pemandangan yang ditawarkan di Pantai Somandeng ini jelas tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan Pantai Indrayanti yang berada sekitar 50 meter. Panorama yang ditawarkan di Pantai Somandeng juga menarik. hanya saja, kurangnya promosi pantainya membuat pantai ini tidak diketahui orang banyak keberadaannya. Sehingga, tidak heran jika anda akan melihat pemandangan yang kontras saat anda berkunjung ke Pantai Somandeng ini.

Akses untuk menempuh Pantai Somandeng bisa dikatakan sudah cukup bagus karena jalannya sudah halus. Namun, anda tetap harus berhati-hati dikarenakan jalannya yang berkelok-kelok. Bahkan, terkadang anda akan melewatu turunan yang agak sedikit curam. Untuk itulah, sebaiknya disarankan untuk mengendarai kendaraan pribadi saja. Untuk masuk ke pantai ini, anda tidak akan dipungut biaya apapun alias gratis. Hanya saja, anda harus membayar beberapa ribu saat memasuki kawasan pantai Gunungkidul di pos retribusi. Jika anda berlibur ke sini, maka anda dipastikan akan merasakan pengalaman baru yang tidak akan pernah anda lupakan seumur hidup anda. Pasalnya, banyak sekali keindahan yang ditawarkan oleh Pantai ini. Salah satu keindahan yang disuguhkan oleh Pantai Somandeng adalah sunset. Jadi, jika anda ingin berfoto dengan background yang menakjubkan, maka anda bisa berdiam di pantai Pantai Somandeng Gunung Kidul hingga malam hari. Akan tetapi, sangat dianjurkan untuk membawa kendaraan pribadi karena tidak adanya angkutan umum yang beroperasi pada malam hari.

Pantai Wediombo Yogyakarta

Pantai Wediombo adalah pantai di Gunungkidul yang cukup terkenal. Pantai ini terletak di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul. Pantai ini hampir berbatasan dengan pantai lain yang masuk dalam wilayah kabupatan Wonogiri. Dari Kota Wonosari, jarak pantai ini sekitar 40 kilometer.


Untuk mengunjungi pantai ini, para pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi, baik sepeda motor ataupun mobil. Hanya saja, walaupun jalan yang harus dilalui cukup lebar, para pengunjung harus ekstra hati-hati. Jalan menuju ke pantai ini naik turun serta berkelok-kelok. Ada dua jalur yang dapat dilalui. Jalur yang pertama adalah melalui jalur selatan, yaitu Tepus – Girisubo – Wediombo. Sedangkan jalur kedua adalah Wonosari – Semanu – Jepitu – Wediombo.

Walaupun nama Pantai Wediombo sudah terkenal, jika dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya di Gunungkidul, pengunjung yang datang ke pantai ini relatif sedikit. Mungkin ini disebabkan oleh letak pantai ini yang cukup terpencil. Saat tiba di Pantai Wediombo, para pengunjung dapat memarkir kendaraan mereka di areal parkir yang letaknya di atas bukit. Dari atas bukit tersebut, para pengunjung dapat melihat keindahan bentangan Samudera Hindia. Untuk menuju ke pantai, mereka harus berjalan menuruni puluhan anak tangga. Pantai Wediombo memiliki hamparan pasir putih. Menurut para ahli, pasir putih pantai ini merupakan hasil dari gempuran ombak terhadap perbukitan karst. Sesuai dengan nama Wediombo, hamparan pasir di pantai ini cukup luas.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh para pengunjung saat mereka sedang berada di Pantai Wediombo. Mereka yang hobi memancing dapat memancing dari atas bukit karang yang ada di pantai ini. Memancing di pantai ini sangat menantang karena para pemancing harus berhadapan dengan ombak ganas yang tiada hentinya menghempas bukit karang. Beberapa jenis ikan yang dapat dipancing di daerah ini adalah kerapu, tenggiri, cucut, dan kakap batu. Para pengunjung yang datang ke Pantai Wediombo juga dapat berselancar karena pantai ini memiliki ombak yang cukup besar. Hanya saja, memang tidak banyak yang berselancar di pantai ini karena olahraga selancar itu sendiri kurang populer di daerah ini.

Di sekitar Pantai Wediombo terdapat banyak pohon yang rindang. Jadi, para pengunjung dapat berteduh sembari menikmati indahnya pemandangan pantai. Walaupun jika dibandingkan dengan pantai-pantai lain di Gunungkidul pantai ini relatif sepi pengunjung, fasilitas yang tersedia cukup memadai. Di pantai ini tersedia mushola dan kamar mandi umum. Bagi para pengunjung yang lapar, tersedia kios-kios yang menjual berbagai macam makanan dan minuman. Beberapa dari kios-kios tersebut juga menjual hasil tangkapan laut. Memang di Pantai Wediombo tidak tersedia penginapan. Tapi, para pengunjung yang ingin menginap dapat mendirikan tenda di tempat parkir yang letaknya di atas bukit, atau berkemah di dekat perumahan nelayan.

Pantai Jogan Gunung Kidul Yogyakarta


Pantai Jogan, merupakan satu-satunya pantai gunung kidul  yang menurut saya paling unik Keunikannya terletak pada air terjun yang langsung jatuh ke laut. Pantai ini terdiri dari tebin-tebing tinggi, dinding-dinding tebing yang tajam dan bebataun-bebatuan koral  serta mempunyai sedikit sekali pasir pantainya. Pasir pantainya dapat kita lihat ketika laut dalam keadaan surut.


Pantai ini letaknya dekat dengan pantai Siung, tepatnya di desa Purwodadi, Tepus, Gunungkidul, Jogja.  Dari Jogja perjalanannya sekitar 2 jam, kita bisa melewati jalan wonosari menuju kota Wonosari lalu ambil kearah pantai Siung (ada petunjuk jalannya) dan ikuti jalan tersebut sampai di gapura loket pantai Siung. Hati-ati dalam perjalanan karena jalan naik turun, banyak belokan tajam. Setelah melewati gapura loket pantai siung, di kanan jalan ada papan petunjuk pantai Jogan dengan jalan cor-coran semen. Ikuti jalan setapak tersebut nanti anda akan sampai di pantai Jogan.

Sepanjang jalan masuk kiri jalan akan terlihat sungai kecil yang mengalir, itu adalah cikal bakal air terjun Jogan. Air sungai tersebut berasal dari bukit-bukit karst yang ada disana. Mengunjungi pantai ini baiknya pada saat musim hujan, peralihan musim hujan ke kemarau. Ketika kami kesini musim kemarau air terjunnya tidak ada dikarenakan mata air air terjun Jogan ini kering.

air terjun Jogan pas kering (musim kemarau)
Sesampainya di pantai, kita tidak bisa melihat langsung air terjunnya anda perlu berjalan 50-100 meter dari lokasi parkiran motor. Sesampainya di pantai kami kangsung takjub dengan pemandangan indah pantai ini. suara ombak, gemerincik air terjun, hembusan angin seolah mengobati perjalanan 2 jam kami dari jogja. Terdapat pijakan-pidakan kecil jika ingin turun menikmati air terjun dari bawah namun saat itu konsidi laut sedang pasang, sangat berbahaya jika memaksakan turun. Kami memlih untuk mencoba menikmati pemandangan laut selatan dari tebing-tebing pantai Jogan

Pantai Pok Tunggal Yogyakarta

Mengulas tentang keindahan gugusan pantai di pesisir selatan Gunungkidul memang tiada akhirnya. Hampir tiap hari berita tentang keindahan alam pantai-pantai di kabupaten terluas ini menghiasi berbagai media. Demikian halnya, pagi ini Blogger Gundul menemukan berita tentang Pantai Pok Tunggal. Bagaimana kondisi dan rute menuju Pantai Pok Tunggal yang indah dan masih perawan ini? Mari kita telusuri

Rute Menuju Pantai Pok Tunggal Yang Indah
Pantai Pok Tunggal versi Google Earth
Pantai Pok Tunggal sebenarnya telah lama dikenal, namun tidak sepopuler Indrayanti, yang memiliki nama resmi Pulang Syawal. Pantai yang pernah dipakai untuk shooting ini ternyata lokasinya pun cukup dekat, kurang lebih 1 kilometer di timur Pantai Pulang Syawal. Untuk lebih jelasnya, ada beberapa poin penting yang menjadi daya tarik pantai ini, sekaligus dua rute alternatif untuk mencapainya.

Daya Tarik Pantai Pok Tunggal
Panti Pok Tunggal menawarkan berbagai daya tarik seperti pasir putih yang kemilau, ombak pantai selatan yang cukup tenang, gugusan batuan karang yang kokoh, serta tumbuhan dan pepohonan hijau yang teduh. Tidak seperti pantai-pantai lain yang telah populer, Pantai Pok Tunggal ini cenderung masih asri dan sepi, menawarkan nuansa pantai perawan yang belum banyak terjamah tangan-tangan wisatawan sehingga memberikan pemandangan unik yang menggoda rasa syukur kita akan keindahan alam di bumi pertiwi.

Rute Menuju Pantai Pok Tunggal
Untuk mencapai Pantai Pok Tunggal, ada dua alternatif jalan yang dapat sobat ambil, yakni melalui jalan besar dengan kendaraan, maupun trekking atau jalan kaki. Jika memakai kendaraan, sobat dapat mengambil jalur dari Pantai Pulang Syawal menuju ke Kecamatan Tepus. Pada jarak sekitar 2.5 kilometer dari bibir pantai tersebut, sobat akan menemukan plang arah menuju Pantai Pok Tunggal di kanan jalan. Menyusuri jalan berbatu sekitar 2 km, sobat akan sampai ke pantai berpasir putih tersebut.

Sementara itu, jika memiliki hobbi trekking, sobat dapat berjalan kaki menyusuri jalan setapak di timur Pantai Pulang Syawal di tenggara kota Yogyakarta ini. Sekitar 1 kilometer dari pantai tersebut, sobat akan menemukan pantai berpasir putih yang terkenal dengan sebutan Pantai Pok Tunggal tersebut.



Itulah sekelumit informasi tentang daya tarik dan rute jalur menuju Pantai Pok Tunggal yang berada di Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Masih banyak sekali potensi keindahan pantai yang dapat sobat nikmati di pesisir selatan kabupaten ini. Luangkan waktu dan sempatkan diri untuk menguak potensi syurga pariwisata ini. Selamat menjelajah. Salam

Pantai Drini Yogyakarta


Pantai Indrayanti bak bidadari yang memukau para pecinta wisata pantai. pantai ini terletak di pesisir selatan provinsi Jogjakarta tepatnya di kabupaten Gunungkidul. Masih satu deretan dengan pantai Baron, pantai Kukup, pantai krakal dan pantai Sundak. Pantai ini baru terkenal pada beberapa tahun terakhir ini. Maklum, dulunya pantai ini tidak dikelola secara profesional. Kini, dengan pengelola swasta yang juga mengelola RUmah Makan Indrayanti menyulap Pantai Pulang Syawal ini tidak kalah dengan Pantai Kuta Bali.Pantai Pulang Syawal adalah nama yang lazim dikenal warga setempat. Nama Indrayanti bisa dibilang kebetulan saja. Karena banyaknya pengunjung dan tidak ada papan nama yang jelas selain nama Cafe, maka disebutlah Indrayanti sebagai nama pantai tersebut. Pantai Indrayanti tepatnya berada di desa Tepus, Wonosari, Gunungkidul, DIY.
Boleh dikatakan, ketenaran Pantai Indrayanti telah mengalahkan pantai Baron dan pantai kukup yang lebih dulu dikenal sebagai pantai wisata. Boleh jadi karena kenyamanan juga. Di pantai Indrayanti, jangan coba-coba buang sampah sembarangan jika tidak mau kena denda Rp 10.000,- Denda ini semata-mata dikenakan demi menjaga kebersihan pantai sehingga wisatawan merasa nyaman.
Jika anda ingin menghabiskan malam di Indrayanti tak perlu khawatir karena telah disediakan penginapan dengan berbagai view dan pilihan harga.Konsep penginapannya adalah kembali ke alam (back to nature).Penginapan berukuran besar disetting di bawah bukit. Sedang yang berupa rumah panggung dan gubug berada di bibir pantai.
Sambil menikmati keindahan panorama karunia Tuhan di pantai Indrayanti ini, anda bisa menyewa jetski untuk mengarungi ombaknya. Payung-payung disediakan di sepanjang bibir pantai dengan sewa Rp 20.000,- sepuasnya. Di pantai Indrayanti, anda akan disuguhi keindahan pemandangan alam yang memadukan pantai pasir putih, bukit karang, dan jernihnya air pantai berwarna biru.
Harga Tiket Masuk Pantai Indrayanti
Tiekt masuk ke wilayah pantai ini super murah. Hanya dengan Rp 5.000,- orang, ana sudah bisa menikmati pantai Baron, pantai Krakal, paktai Kukup, pantai Sepanjang, pantai SUndak, dan pantai Drini.

TERPOPULER
Wahana Rekreasi Jungleland (61,553)
Pantai Sawarna (35,240)
Air Terjun Bidadari (19,676)
Pantai Klayar Pacitan (17,108)
Pantai Indrayanti (16,631)
IKLAN


Pantai Indrayanti
December 14, 2013, Category: Yogyakarta · 9 Comments

Pantai Indrayanti bak bidadari yang memukau para pecinta wisata pantai. pantai ini terletak di pesisir selatan provinsi Jogjakarta tepatnya di kabupaten Gunungkidul. Masih satu deretan dengan pantai Baron, pantai Kukup, pantai krakal dan pantai Sundak. Pantai ini baru terkenal pada beberapa tahun terakhir ini. Maklum, dulunya pantai ini tidak dikelola secara profesional. Kini, dengan pengelola swasta yang juga mengelola RUmah Makan Indrayanti menyulap Pantai Pulang Syawal ini tidak kalah dengan Pantai Kuta Bali.
pantai indrayanti beach
Lanskap Pantai Indrayanti
Pantai Pulang Syawal adalah nama yang lazim dikenal warga setempat. Nama Indrayanti bisa dibilang kebetulan saja. Karena banyaknya pengunjung dan tidak ada papan nama yang jelas selain nama Cafe, maka disebutlah Indrayanti sebagai nama pantai tersebut. Pantai Indrayanti tepatnya berada di desa Tepus, Wonosari, Gunungkidul, DIY.
Boleh dikatakan, ketenaran Pantai Indrayanti telah mengalahkan pantai Baron dan pantai kukup yang lebih dulu dikenal sebagai pantai wisata. Boleh jadi karena kenyamanan juga. Di pantai Indrayanti, jangan coba-coba buang sampah sembarangan jika tidak mau kena denda Rp 10.000,- Denda ini semata-mata dikenakan demi menjaga kebersihan pantai sehingga wisatawan merasa nyaman.
Jika anda ingin menghabiskan malam di Indrayanti tak perlu khawatir karena telah disediakan penginapan dengan berbagai view dan pilihan harga.Konsep penginapannya adalah kembali ke alam (back to nature).Penginapan berukuran besar disetting di bawah bukit. Sedang yang berupa rumah panggung dan gubug berada di bibir pantai.
Sambil menikmati keindahan panorama karunia Tuhan di pantai Indrayanti ini, anda bisa menyewa jetski untuk mengarungi ombaknya. Payung-payung disediakan di sepanjang bibir pantai dengan sewa Rp 20.000,- sepuasnya. Di pantai Indrayanti, anda akan disuguhi keindahan pemandangan alam yang memadukan pantai pasir putih, bukit karang, dan jernihnya air pantai berwarna biru.
Harga Tiket Masuk Pantai Indrayanti
Tiekt masuk ke wilayah pantai ini super murah. Hanya dengan Rp 5.000,- orang, ana sudah bisa menikmati pantai Baron, pantai Krakal, paktai Kukup, pantai Sepanjang, pantai SUndak, dan pantai Drini.
sewa gubug pantai indrayanti
Deretan gubug di bibir pantai
sewa payung pantai indrayanti
Payung warna-warni yg disewakan


Rute menuju Pantai Indrayanti
Saat ini sudah tidak susah untuk mencari rute ke pantai Indrayanti. Selain karena memang sudah terkenal, papan petunjuk juga memberikan arahan yang jelas. Dari Jogjakarta, ikuti saja jalan mengarah ke WOnosari. Setelah lewat batas kota Jogja-Gunungkidul, tidak jauh dari situ ada rambu-rambu DLLAJ berwarna hijau menunjukkan arah belok kanan untuk menuju ke Pantai Indrayanti. Dari loket retribusi kendaraan, jaraknya sekitar 9 km saja. Jika maih punya waktu, coba juga serunya menyusuri sungai dalam gua yang ada di Gua Pindul.
Fasilitas di Pantai Indrayanti
Sebagai tempat wisata berkelas, anda bisa menggunakan beberapa fasilitas yang disediakan oleh pengelola seperti pondok penginapan, kamar mandi, gazebo, pondok panggung, mushola, dan tempat parkir. Jangan heran jika ditarik ongkos sewa karena memang fasilitas umum memerlukan perawatan.
Untuk keperluan sewa tempat atau acara besar, anda bisa menghubungi pengelola pantai Indrayanti di nomor 0817279545.

Pantai Sundak Yogyakarta


Pantai Sundak terletak di Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Dusun Pule Gundes, Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Pantai ini berdempetan dengan pantai lain seperti Pantai Kukup, Pantai Krakal, Pantai Drini, dan Pantai Baron. Sebelumnya pantai Sundak bernama Wedimbedah, yang artinya pasir terbelah. Hal ini dikarenakan saat musim hujan air dari daratan mengalir ke pantai dan membelah pasir pantai layaknya sungai kecil. Nama Pantai Wedimbedah kemudian diubah menjadi Pantai Sundak sekitar tahun 1976. Jika biasanya nama pantai diambil dari kondisi atau mitosnya, nama Sundak justru terkenal karena perkelahian dua hewan, yaitu seekor asu atau anjing dengan seekor landak. Perkelahian ini bukan perkelahian mitos, melainkan benar-benar terjadi. Awalnya anjing milik penduduk setempat bernama Arjasangku sedang berlarian sambil mencari makan di bibir pantai. Sampai kemudian si anjing menemukan landak di gua yang terbentuk dari batu karang, tak jauh dari pantai. Terjadilah perkelahian antara kedua hewan ini, hingga akhirnya anjing menang dan memangsa landak. Arjasangku yang melihat anjingnya keluar dari gua dengan membawa potongan tubuh landak segera memeriksa ke dalam gua. Pasalnya, selain heran dengan potongan yang dibawa anjingnya, ia juga bertanya-tanya kenapa ketika keluar dari gua anjingnya basah kuyup. Tak disangka, selain menemukan potongan tubuh landak, ia juga menemukan mata air. Kabar ditemukannya mata air ini pun segera menyebar karena penduduk sekitar Sundak selama ini memang hidup dalam kekeringan. Mulai saat itu nama Wedimbedah diganti Sundak, wisatawan yang berkunjung juga semakin ramai. Tebing karang yang ada di sisi timur dan barat Sundak dan hamparan pasir putih di kawasan Wisata Pantai Sundak menambah keindahan pantai. Walalupun garis pantai Sundak tidak begitu panjang, namu kebersihan pantai ini turut menjadikannya sebagai pantai yang bagus untuk dikunjungi. Keindahan lain dari Pantai Sundak adalah keberadaan karang-karang kecil yang menghampar sampai 30 meter dari bibir pantai. Karang-karang tersebut rata dan permukaannya tak kasar, malah terasa lembut di kaki. Ini karena karang-karang tersebut diselimuti tumbuhan-tumbuhan laut yang menyerupai rumput. Di Objek Wisata Pantai Sundak ini Anda bisa mengunjungi warung-warung makan terdekat. Hampir semua warung-warung makan di Sundak menjual menu yang sama, seperti ikan bakar, nasi rames, dan mie ayam. Cobalah makan di warung paling selatan yang menjorok ke bibir pantai. Menunya memang sama dengan yang lain, tapi anda bisa merasakan makan sambil menikmati pemandangan pantai dan semilir angin. Untuk mencapai Objek Wisata Pantai Sundak Gunung Kidul ini, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan rental dari Kota Yogyakarta. Selain itu, ada juga bus umum yang bisa mengantarkan Anda ke Pantai Sundak. Jika anda naik kendaraan umum, anda bisa naik bus dari terminal Giwangan. Setelah perjalanan satu jam anda akan sampai di pasar Wonosari. Turun dan carilah bus kecil ke arah Pantai Baron atau Krakal. Setelah menumpang bus kecil tersebut selama 40 menit sampai satu jam anda akan sampai di Pantai Sundak. Kebersihan Pantai Sundak sangat dirawat oleh warga sekitar. Selain memiliki mata air, Sundak juga menghasilkan pemasukan dengan adanya kunjungan wisatawan. Wajar jika warga sekitar merawat dan membanggakan Pantai Sundak. Karena bagi penduduk sekitar yang sampai saat ini mengalami kekeringan. Wajar jika sebagi menyebut Pantai Sundak bak mata air di tengah padang pasir. Demikianlah salah satu kekayaan Objek Wisata Alam Indonesia berupa Objek Wisata Pantai Sundak Gunung Kidul Yogyakarta pada kesempatan kali ini. Bandingkan juga dengan keindahan Objek Wisata Pantai sebelumnya yaitu Objek Wisata Pantai Baron yang terdapat di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Semoga salah satu pantai ini bisa menjadi agenda perjalanan wisata Anda berikutnya... - See more at: http://wizid.blogspot.com/2014/02/objek-wisata-pantai-sundak-gunung-kidul-yogyakarta.html#sthash.MbacvVzT.dpuf

Pantai Indrayanti Yogyakarta

Objek Wisata Pantai Indrayanti atau Pulang Syawal, Yogyakarta. Mungkin belum banyak yang tahu akan pantai ini. Nama asli pantai di Gunung Kidul ini adalah Pantai Pulang Syawal sedangkan nama Indrayanti sendiri diambil dari nama sebuah kafe atau restoran di tepi pantai tersebut.

Pantai Indrayanti terletak di Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.  Letaknya berada di antara Pantai Sundak dan Pantai Siung. Pantai ini memiliki keindahan yang jauh lebih baik dari Pantai Parangtritis yang terkenal itu.

pantai indrayanti
Pantai Indrayanti
Dahulu Pantai Indrayanti tidak secantik sekarang. Banyak sampah berserakan dan terkesan kumuh, namun setelah didirikannya restoran bernama Indrayanti oleh seorang warga Gunung Kidul, lambat laun pantai ini memperlihatkan kecantikannya.

pos pantau
Pos Pemantauan
Pantai Indrayanti memiliki pasir pantai yang berwarna putih lembut yang menghampar sepanjang 500 meter. Kondisi pantainya sangat bersih, karena memang sangat dijaga oleh pengelolanya. Air laut yang jernih membuat siapa saja akan segera menceburkan diri ke air. Namun untuk berenang di pantai ini diberi batas jarak, mengingat ombaknya yang lumayan besar.

gazebo
Gazebo
Disisi timur dan barat pantai ini dibatasi oleh bukit dan batu karang. Di sepanjang tepi pantai terdapat berjejer gazebo dengan atap yang terbuat dari rumbai-rumbai pepohonan. Ada juga payung yang bisa disewa dengan harga Rp 20 ribu untuk sobat bersantai. Duduk dibawah payung sambil minum es kelapa muda sambil menikmati keindahan pantai yang bersih memang sebuah kegiatan yang menyenangkan.

ramai
Ramai Pengunjung
Di sekitar bibir pantai berdiri tegak sebuah pos pemantauan yang sederhana yang digunakan oleh para life guard lokal untuk mengawasi semua aktivitas di pantai. Sekarang pantai ini mulai sering dikunjungi oleh para wisatawan karena sudah mulai dikenal melalui dunia maya seperti facebook, blog, ataupun dari mulut ke mulut.

indah
Indah
Untuk menuju ke lokasi pantai ini tidak terlalu sulit. Dari pusat kota Yogyakarta bisa ditempuh kurang dari 2 jam, atau bisa naik bus jurusan Wonosari. Untuk tiket masuk sebesar Rp 5 ribu ditambah ongkos parkir. Bagaimana tertarik bukan?. Jangan lupa mampir ke Pantai Indrayanti bila sobat berlibur di Yogyakarta.

Pantai Krakal Gunung Kidul Yogyakarta



Pantai Krakal terletak di Kecamatan Tanjung Sari, tepatnya di Desa Krakal, sekitar 37 km arah Selatan dari Wonosari, Gunungkidul. Lebih tepatnya Pantai Krakal berada di sebelah Pantai Pantai Kukup dan Pantai Sundak. Jika anda berkunjung ke Pantai Krakal, anda dapat menikmati indahnya panorama laut termasuk hamparan pasir putih dan gulungan ombak laut selatan yang mempesona. Pantai ini juga sering digunakan para turis untuk melakukan aktivitas olahraga seperti voli pantai atau sepak bola pasir.
Bagi anda yang gemar membaluri tubuhnya dengan kehangatan sinar matahari, anda bisa datang ke pantai ini untuk berjemur. Bagi anda yang datang bersama keluarga terutama anak-anak, bisa mengajak mereka menyusuri pantai dan melihat langsung biota laut yang tampak jelas di bibir pantai seperti kepiting, kerang, atau keong yang terdampar di tepian pantai. Pantai Krakal merupakan bagian dari mata rantai sejumlah pantai yang ada di Kabupaten Gunung Kidul, seperti Pantai Baron dan Pantai Kukup. Sementara itu dari Yogyakarta sendiri, Pantai Krakal bisa dicapai dengan perjalanan darat kurang lebih sekitar 2-3 jam.
Jika anda ingin melihat indahnya matahari terbit sebaiknya datang pada pagi hari ataupun menginap di salah satu hotel yang sudah banyak tersedia di sana. Anda harus memperhatikan ombak di laut saat bermain air karena ombaknya cukup besar.

Pantai Kukup Gunung Kidul Yogyakarta

Pantai Kukup terletak di Kabupaten Gunung Kidul. Dapat ditempuh dari Jogja kurang lebih 1,5 sd 2 jam. Jalan akses menuju Pantai Kukup relatif bagus dan terawat. Bagi yang sengaja ingin mengunjungi semua gugusan pantai di daerah Gunung Kidul, maka kawasan Wisata Pantai Kukup pastinya tidak akan Anda lewatkan. Objek Wisata Pantai Kukup ini juga dikenal juga sebagai Akuarium Alam Hal ini dikarenakan banyaknya ikan hias di Pantai ini, dan airnya yang jernih. Merupakan obyek wisasta alternatif bila kita bosan dengan suasana di Parangtritis. Kalau Bali memiliki Tanah Lot, maka Jogja memiliki Pantai Kukup. Pantai kukup merupakan pantai yang indah, terdiri dari karang - karang dan pasir putih. Di bagian timur, ada sebuah batu karang besar menyerupai pulau kecil yang di hubungkan dengan jembatan. Anda bisa menikmati pemandangan dari gardu pandang yang ada di batu karang tersebut. Apabila ingin tantangan, anda bisa mencoba untuk mencari ikan hias yang ada di seputar karang di bibir pantai. Walaupun ikannya banyak, cukup sulit untuk menangkapnya. Pastikan anda mencoba berkunjung ke pantai yang ada di sebelah timur pantai baron ini. Tapi anda harus tetap berhati-hati karena ombak di Objek Wisata Pantai Kukup Gunung Kidul ini cukup besar. Demikianlah salah satu potensi Objek Wisata Alam Indonesia berupa Objek Wisata Pantai Kukup Gunung Kidul Yogyakarta pada kesempatan kali ini. Bandingkan juga dengan keindahan Objek Wisata Pantai sebelumnya yaitu Objek Wisata Pantai Krakal yang juga terdapat di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Semoga salah satu pantai ini bisa menjadi agenda perjalanan wisata Anda berikutnya.

Pantai Baron Yogyakarta

 Pantai Baron adalah salah satu pantai yang indah di daerah jogjakarta, yang mana salah satu dari beberapa yang sangat banyak pengunjung wisata asing. Pantai Baron adalah pantai yang sangat cantik yang menawarkan pemandangan indah dan masakan hasil laut yang memanjakan lidah. Pantai Baron memiliki ombak yang besar, para wisatawan pun tidak boleh asal melewati batas pantai yang telah ditentukan petugas penjaga pantai, dengan hal ini tentunya harus berhati-hati bagi para wisatawan jika ingin berenang di pantai ini.

Pantai yang terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, atau kurang lebih 20 km arah selatan dari kota Wonosari ini memiliki keunikan tersendiri. Keunikan Wisata Pantai Baron ini adalah pantai yang menjadi saksi pertemuan antara air laut dan air tawar, yang yang berasal dari sungai yang bermuara di satu sudut wisata Pantai Baron.

Wisatawan yang berkunjung akan disuguhi dengan kelembutan desir angin yang menjulurkan ombak untuk bertemu dengan hamparan pasir pantai Baron. Hasil kekayaan pantai Baron juga sangat melimpah seperti udang besar (lobster), ikan bawal putih, kakap, ataupun tongkol akan memanjakan pengunjung, baik yang masih segar ataupun yang siap anda nikmati ditempat.

Nikmatnya Pemandangan Wisata Pantai Baron Sekaligus Wisata Kuliner
pantai baronSebenarnya, pantai yang berjarak sekitar 65 km dari Yogyakarta ini adalah sebuah teluk dengan dua buah bukit yang mengapitnya di sisi kanan dan kiri. Harga tiket untuk memasuki pantai Baron cukup murah. Anda hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp. 5.000,- saja. Pasir di pantai yang indah ini berwarna cokelat. Selain sebagai tempat wisata, pantai ini juga berfungsi sebagai dermaga bagi para nelayan yang hendak mencari ikan di laut. Jadi, disana juga terdapat tempat pelelangan ikan dimana para nelayan menjual hasil tangkapan mereka. Pantai Baron adalah pantai yang menawarkan keindahan pemandangan pantai dan masakan laut yang lezat. Jadi, saat berkunjung ke pantai Baron, Anda bisa sekaligus melakukan wisata kuliner.



Untuk menuju ke lokasi Pantai Baron Gunung Kidul, ada beberapa pilihan transportasi yang dapat Anda gunakan. Anda dapat menggunakan taksi, bus umum, atau kendaraan pribadi baik mobil maupun motor. Anda yang hendak ke Pantai Baron dengan menggunakan kendaraan umum, jalur kendaraan umum yang dapat Anda tempuh adalah: Dari Stasiun Tugu menuju Terminal Giwangan ditempuh dengan bus Trans-Jogja jurusan 1A, di shelter Bandara Adisucipto Anda harus pindah bus jalur 3B—jalur bus yang menuju Terminal Giwangan. Biaya sekali jalan adalah Rp 3.000,00-. Dari Bandara Adisucipto, Anda dapat langsung naik bus Trans-Jogja jalur 3B langsung ke Terminal Giwangan. Ongkos bus dari bandara ke Terminal Giwangan adalah Rp 3000,00-.

Sesampainya di Terminal Giwangan, Anda dapat naik minibus jurusan Yogyakarta-Wonosari dengan jarak tempuh antara 1 hingga 2 jam. Setelah sampai di Wonosari, perjalanan dilanjutkan dengan minibus yang menuju Pantai Baron.

Pantai Depok Yogyakarta

Pantai Depok merupakan objek wisata alam yang terletak di Kabupaten Bantul, Provinsi DIY, sekitar tiga puluh kilometer di sebelah selatan kota Yogyakarta. Pantai ini juga berdampingan dengan Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo.

Pantai depok juga memiliki petugas pantai (lifeguard) maupun Satuan Polisi. Keberadaan mereka cukup menenangkan apabila ada peringatan gelombang laut yang tidak bersahabat dengan wisatawan. Sedangkan bagi wisatawan yang ingin menginap, mereka dapat menginap di losmen maupun penginapan yang ada di kawasan Pantai Parangtritis maupun Parangkusumo.

Dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat dari kota Yogyakarta atau Bantul. Pantai ini juga dapat dijangkau dengan berjalan kaki dari terminal Parangtritis sembari menelusuri pantai atau gumuk pasir.

Pengunjung dapat menikmati pantai selatan Pulau Jawa dengan ombak yang besar.

Pantai Parang Tritis Yogyakarta

Parangtritis
Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir di sekitar pantai, yang biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak Pemkab Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis.
Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. Selain itu Parangtritis juga merupakan tempat untuk olahraga udara/aeromodeling.
Parangwedang[sunting | sunting sumber]
Selain itu terdapat pemandian yang disebut Parangwedang. Konon air di pemandian ini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit di antaranya penyakit kulit karena air dari pemandian tersebut mengandung belerang. Air panas dari Parangwedang juga dialirkan ke Pantai Parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak.oohhh
Parangkusumo[sunting | sunting sumber]
Lokasi lain adalah Pantai Parangkusumo. Di pantai tersebut terdapat Cepuri yang konon merupakan tempat pertemuan antara raja Yogyakarta dengan Nyi Roro Kidul. Pada hari-hari tertentu (biasa bulan Sura) di sini dilakukan persembahan sesajian (labuhan) bagi Ratu Laut Selatan atau dalam bahasa Jawa.
Folklor[sunting | sunting sumber]
Penduduk setempat percaya bahwa seseorang dilarang menggunakan pakaian berwarna hijau muda jika berada di pantai ini. Pantai Parangtritis dan Parangkusumo menjadi tempat kunjungan utama wisatawan terutama pada malam tahun baru Jawa (1 Muharram/Suro).

Gua Cerme Bantul Yogyakarta

Gua Cerme adalah gua peninggalan sejarah yang terletak di dusun Srunggo, Selopamioro, Imogiri, Bantul atau sekitar 20 km selatan Yogyakarta. Gua Cerme memiliki panjang 1,5 km yang tembus hingga sendang di wilayah Panggang, desa Ploso, Giritirto, Kabupaten Gunungkidul. Di samping gua Cerme, disekitarnya terdapat gua lain yang lebih kecil seperti goa Dalang, goa Ledek, goa Badut dan goa Kaum yang sering digunakan untuk bersemedi. Untuk mencapai gua, terdapat tangga setinggi 759 m. Kata cerme berasal dari kata ceramah yang mengisyaratkan pembicaraan yang dilakukan walisongo. Gua Cerme dulunya digunakan oleh para Walisongo untuk menyebarkan agama Islam di Jawa. Selain itu, gua Cerme juga digunakan untuk membahas rencana pendirian Masjid Agung Demak. Setiap Senin atau Selasa wage, selalu diadakan upacara syukuran untuk meminta berkah kepada Tuhan.
Goa ini termasuk goa yang panjang dan dalam. Daya tarik utama wisatawan dari Goa Cerme adalah keindahan stalagtit dan stalagmit serta adanya sungai bawah tanah dan banyaknya kelelawar di dalam gua. Lantai goa digenangi oleh air tanah dengan rata rata kedalaman air sekitar 1 hingga 1,5 meter. Goa ini terdiri dari banyak ruangan, seperti panggung pertemuan, air zam zam, mustoko, air suci, watu kaji, pelungguhan / paseban, kahyangan, grojogan sewu, air penguripan, gamelan, batu gilang, lumbung padi, gedung sekakap, kraton, panggung, goa lawa dan watu gantung.

Daftar Lokasi Bank Di Pulau Jawa

Daftar ATM Di Pulau Jawa



  1. ATM BNI
  2. ATM BCA
  3. ATM MANDIRI

ATM BCA

Banten



Tangerang

54C - Indomaret Raden Fatah III

Jl. Raya Raden Fatah No. 89 RT 01 / RW 01 Paninggilan Utara - Ciledug
Tangerang, Banten, Indonesia
 
Support : Creating Website | Putra Jaya Komputer | Pulau Jawa
Copyright © 2011. Kota Kota Di Pulau Jawa - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website | More Trick | PJK Themes
Proudly powered by Blogger